Kamis, 22 Oktober 2015

SAMMY SIMORANGKIR - TAKKAN BERHETI





Aku juga Takkan Pernah berhenti menjaga perasaan ini #100

FKN 2015

Festival Kesenian Nusupan 2015 atau yang sering disingkat FKN 2015 adalah buah dari keprihatian para pemuda khususnya para pemuda dan pemudi Desa Nusupan Trihanggo Gamping Sleman tetang hal kebudayaan di daerah yogyakarta Khususnya di Desa Nusupan yang kian hari dan kian waktu luntur dan tergerus perkembangan zaman yang makin modern dan kebarat-baratan. Acara ini juga bertepatan pula pada hari sumpah pemuda yang bertujuan untuk meningkatkan semangat juang para pemuda terutama dalam hal memelihara dan menjaga kebudayaan warisan para leluhur, selain sebagai sara untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan FKN 2015 yang menjunjung tema " Semangat Muda yang Menyala dalam Berbudaya" ini juga sebagai sarana mempererat tali silaturahmi antar warga khususnya warga Nusupan, FKN 2015 digelar 2 hari yaitu Tanggal 18 dan 25 0ktober 2015. Pada tanggal 18 oktober 2015 acaranya adalah pembukaan , upacara diarea monpagu mengenang jasa pejuang kita bapak Suekarjo dan bapak Tuekijo yang gugur membela tanah air. selanjutnya ada Bazar Stand pameran kesenian dan Ukm,lomba mural dan Terakhir adalah penampilan dari Paguyupan Turonggo Cahyo Mudo yaitu paguyupan seni tari Jathilan dari Desa Nusupan. Dan untuk tanggal 25 oktober 2015 adalah puncak dari acara ini yaitu upacara kemudian dilanjutakan Karnafal Budaya dari Tiap-tipa RT dipadukuhan Nusupan. Khususnya dari RT 06 yang dipanitia oleh bapak-bapak dan ibu-ibu yang antusias dengan evant ini akan menunjukkan Bergodo kyai Reggez,ada juga bergodo dari teman-teman Karang Tarunaa Taruna Bakti Desa Trihanggo, dari RT 05 ada team glotakaan, dari Rt 04 ada tari dayak, dari rt 03 juga ada team siskamling RT 02 para petani, RT 01 juga ada tari tarian dari Rw 35 membawakan tema senam , dan masih banyak lagi untuk kejutan karnafalnya. dilanjutkan ada bazar dan pameran kesenian dan ukm,, lalu ada penampilan seni tari dan band band lokal dan terakhir penutup,,,, ayo bagi teman-teman semua jaga selalu kebudayaan kita karena keragaman budaya yang kita miliki adalah hal yang membuat kita menjadi Indonesia yang Sejati.... dan jangan lupa saksikan dan meriahkan puncak acara FKN 2015 pada tanggal 25 oktober 2015 di Monumen Pacul Goang Nusupan Trihanggo Gamping Sleman, dari pukul 07.00 wib until Drop... #yangMudayangBerkarya @aull_1 #salamBudaya #FKN_2015

Payung Teduh – Kucari Kamu (Jazzy Nite KOMPAS TV)

ini adalah ungkapan terdalam seseorang yang selalu setia menanti seorang kasih yang selalu ia sayangi ... seperti kamu #100

Kamis, 01 Oktober 2015

Klasifikasi Baja Tahan Karat, Stainless Steel, Tipe, Jenis

Pengertian Definisi Baja Tahan Karat Baja tahan karat merupakan kelompok dari baja paduan yang mempunyai sifat atau karakterisasi khusus. Ciri umum dari baja tahan karat adalah kadar kromium (Cr) yang tinggi, tidak kurang dari 12 persen. Kromium dengan besi (Fe) dalam baja membentuk larutan padat atau solid solution. Sifat utama dari baja tahan karat adalah ketahanannya yang tinggi terhadap korosi, disamping memiliki sifat ketangguhan yang tinggi, mudah di mesin, mudah dibentuk dan mampu las tinggi. Klasifikasi Baja Tahan Karat Berdasarkan fasanya, baja tahan karat diklasifikasikan menjadi: 1. Baja tahan karat fertitk, 12 – 30 persen Kromium 2. Baja tahan karat austenitic, 17 – 25 persen Kromium, 8 – 20 persen Nikel 3. Baja tahan karat martensitik, 12 – 17 persen Kromium, 0,1 – 1,0 persen Karbon 4. Baja tahan karat duplex, 23 -30 persen Kromium, 2,5 – 7 persen Nikel dengan penambahan unsure Titanium dan Molibdenum. 5. Baja tahan karat pengerasan pengendapan, PH, precipitation hardening, mempunyai struktur martensit atau austenite dengan penambahan unsure Tembaga, Titanium, Alumunium, Molibdenum, Niobium, atau Nitrogen Selain unsure kromium, dan unsure unsure yang biasa ditambahkan dalam baja tahan karat seperti nikel, titanium, molybdenum, tembaga, niobium, terdapat juga unsure-unsur lain seperti karbon, silicon, alumunium, dan mangan. Mo, W, Si, V, Al, Ti dan Nb merupakan unsure-unsur penstabil ferit. Sedangkan C, N, Cu, Co dan Mn merupakan unsure-unsur yang menyebabkan ferit menjadi tidak stabil. Unsure-unsur ini menghambat transformasi austenite ke martensit, sehingga baja paduan tinggi dengan karbon tinggipun dapat tetap memiliki struktur austenite pada temperature ruang. Baja Tahan Karat Feritik Baja Tahan Karat Feritik mempunyai paduan utama kromium antara 12 sampai dengan 30 persen. Kadar karbonnya relative rendah. Baja tahan karat ini umumnya tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan panas, namun dapat dikeraskan dengan pengerjaan dingin. Pada temperature rendah atau ruang, baja ini membentuk larutan padat Cr-Fe-α dengan struktur Kristal BCC. Baja tahan karat feritik mengandung unsure nikel yang sangat rendah, kurang daripada 0,5 persen atau bahkan tidak ditambahkan. Diketahui bahwa nikel sebagai unsure penstabil austenite yang kuat. Sehingga dengan kandungan Nikel rendah ini, struktur baja ini lebih stabil dalam ferit. Kandungan karbon yang terdapat dalam baja sebagian besar membentuk endapan kromium karbida. Pembentukan karbida ini tidak mengurangi ketahanan korosi bajanya, mengingat kandungan kromium yang terlarut dalam Fe-α masih cukup tinggi. Baja tahan karat Austenite memiliki ketahanan korosi temperatur ruang yang lebih baik dari pada martensitik, terutama pada stress corrosion cracking, SCC. Pada baja, unsur kromium berperan sebagai unsur paduan dengan sifat dasar sebagai penstabil ferit sehingga luas daerah fasa ferit menjadi lebih luas dan daerah Austenite menjasi lebih sempit. Baja Tahan Karat Austenitik Baja tahan karat austenitik terjadi jika pada sistem larutan padat Fe-Cr ditambahkan unsur penstabil Austenite seperi nikel atau mangan. Kedua unsur ini berperah sebagai unsur yang menstabilkan Austenite dan menambah luas daerah fasa Austenite dan mempersempit daerah ferit. Jika pada paduan Fe-Cr ditambahkan nikel dengan kadar 8 persen, maka akan terbentuk struktur atau fasa Austenite yang stabil pada temperatur ruang. Selain unsur nikel, penambahan unsur mangan dan nitrogen dalam jumlah yang cukup akan membentuk matrik dengan struktur Austenite yang stabil pada berbagai temperatur. Paduan baja tahan karat ini bersifat non magnetik dan tidak dapat dilaku-panas. Baja tahan karat ini memiliki keuletan yang baik dengan kekuatan luluh yang relatif rendah. Baja tahan karat ini dapat ditingkatkan kekuatannya dengan melakukan pengerjaan dingin atau dengan menambah unsur paduan tertentu yang dapat meningkatkan kekuatannya. Baja Tahan Karat Martensitik Baja tahan karat martensitik mengandung kromium 11,5 sampai dengan 18 persen. Kadar karbon dalam baja tahan karat ini relatif tinggi, yaitu antara 0,12 sampai 1,20 persen. Proses perlakukan panas, atau heat treatment diterapkan dengan cara memanaskan baja sampai temperatur austenit, kemudian didinginkan dengan cepat ke dalam media air. Selama proses pendinginan, austenit akan bertransformasi menjadi martensit. Fasa martensit ini, membuat baja tahan karat menjadi sangat rapuh, untuk itu, agar dapat memperoleh keuletannya dilakukan proses pemanasan temper. Agar diperoleh daya tahan terhadap serangan korosi atau ketahanan korosi yang tinggi, maka saat pembuatan baja tersebut ditambahkan unsur Cr dan Nikel. Baja tahan karat ini termasuk baja yang relatif sulit dilakukan pemesinan dibandingkan dengan baja karbon pada umumnya. Untuk dapat meningkatan kemampuan mesinnya, biasanya ditambahkan fosfor dan belerang dalam jumlah terbatas. Untuk mendapatkan kinerja proses pemesinan yang lebih baik lagi, pada baja ini ditambahkan unsur selenium, Se. Sedangkan untuk mendapatkan nilai kekerasan yang optimum, ditambahkan unsur karbon sesuai dengan kekerasan yang diinginkan.